Sengkubak Sebagai Penyedap dan Obat

Di Tulis Oleh: Miki Hermanto 

Sengkubak [pycnarrhena cauliflora (miers) Diels] merupakan salah satu golongan  liana yang termasuk family manispermaceae. Tumbuhan ini menjadi istimewa karena digunakan sebagai penyedap rasa alami yang sudah cukup terkenal di kalangan etnis dayak dan melayu di kabupaten sintang.  Pada masa serba instan dan berbahan pengawet seperti saat ini  selayaknya penyedap alami dari tumbuhan sengkubak ini dapat mejadi perhatian lebih besar pada masa-masa yang akan mendatang, mengingat penyedap modern banyak mengandung zat kimia sintetik yang dapat merusak kesehatan.

Pengunaan sengkunbak sebagai bahan penyedap alami merupakan salah satu bentuk pemanfaatan yang khas terhadap suatu jenis tanaman yang dilakukan oleh etnis Dayak dan Melayu kabupaten sintang. Pengunaan tanaman sengkubak sebagai penyedap rasa tumbuh dan berkembang dari pengalaman empiris yang diwariskan secara turun-temurun. Pengetahuan tradisional adalah salah satu kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Sengkubak selain dapat digunakan sebagai penyedap rasa juga dapat dijadikan obat alami. Hal ini karena marga pycnarrhena lainya yaitu P.Ozantha diketahui mengandung empat (4) bisbenzylisoquenoline alkaloids yang dapat mengobati tumor (Loder  1972; Abouchacraet et al. 1987), P.novoguinensis mengandung magnoflorine (Verpoorte et al 1982), P.manillensis Vidal tepung dari akarnya dapat mengobati kolera (Philippine medical plants 2007) dan P.tumetacta daunnya diketahui mengandung protein yang tinggi, sekitar 6-7% (Hoe & Siong 1999) oleh sebab itu sengkubang dapat di jadikan bahan bioaktif yang sangat bermanfaat bagi umat manusia. Namun sayangnya konservasi alam besar-besar di kabupaten khususnya dan Kalimantan pada umumnya telah membuat jumlah dari tumbuhan sengkubak ini semakin berkurang terlebih-lebih adanya pembukaan lahan perkebunan milik perusahaan yang terus merampas pertumbuhan sengkubak.