Makasih buat: Tuhan | Tanah Borneo | Kota Malang | Tanah Sintang |Bumi Puyang Gana | Kampus Tercinta | Anggi & Laras | Para Pembaca

jasa pembuatan blog. per blog kami memberikan harga spesial hanya Rp.250.000 Hub kami di HP 0813 4933 1313

Miki Hermanto. Powered by Blogger.
Widget by Katakan-Hey
Widget by Katakan-Hey
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
JANGAN LUPA MENGISI JAWAB POLLING YANG KAMI SEDIAKAN DI SAMPING KIRI BLOG.. INI TERIMA KASIH

Penghuni barak tidak permisi penduduk resah

Wednesday 14 September 2011

Perekrutan tenaga kerja dari luar daerah menjadi pilihan bagi sebuah perusahaan sawit menanamkan investasinya di wilayah SKPH kecamatan sepauk, para tenaga kerja tersebut di tempatkan dibarak-barak milik perusahaan yang tersebar di penjuru strategis perkebunan kelapa sawit di dusun sempatang, desa sirang setambang saja ada tidak camp penampungan tenaga kerja. dari hal pantauan di lapangan dan laporan dari beberapa peduduk setempat keberadaan barak ini sungguh meresahkan bagi penduduk sekitar pasalnya mereka datang tanpa permisi kepada masyarakat sekitar maupun kepada perangkat desa setempat dalam hal ini RT/RW. "kedatangan para tenaga kerja itu memang meresahkan dan mereka tidak ada permisi dengan kami selaku penduduk sini, masa harus kami yang datang ke barak mereka." ungkap salah seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya, beberapa penduduk lain juga mengatakan sudah hampir satu tahun mereka berada di wilayah tersebut tidak pernah menyambanggi penduduk. Nanis salah seorang mandor di perkebunan kelapa sawit tersebut mengatakan bahwa dirinyalah yang akan bertanggung jawab atas keberadaan tenaga kerja tersebut " iya jika ada masalah pekerja ini dengan warga nanti saya saja yang ngurus" ungkap nanis dengan sangat yakin, namun yang terjadi di lapangan tidaklah demikian, tidak sedikit penduduk yang mengeluh misalnya penghuni barak sengaja mancing di kolam mandi rumah ladang milik pak Cerunu yang sebenarnya ikan-ikan tersebut sengaja di pelihara disana" darimana ikan biawan, Baung, kaloi bisa hidup sendirinya disini kalau tidak saya pelihara, kok malah dipancing tidak permisi lagi apa itu bukan mencuri?" paparnya.
dari pengamatan kami di lapangan memang harus ada sosialisasi terlebih dahulu dari pihak perusahaan kepada masyarakat sekitar  bukan asal menempatkan karyawan agar tidak saling mencurigai dan saling tuduh, sebab hal seperti ini sangat rentan bahkan bisa berakibat fatal bagi para tenaga kerja maupun bagi penduduk setempat mengingat tingkat pendidikan disana masih rendah dalam pemahaman perbedaan.


3 comments :

Ayu said...

parah perusahan kayak gini.. wajar kalau warga marah

Unknown said...

bukan salah masyarakat jika mereka marah... karna negara kita ini negara yang memiliki aturan.. sudah jelas-jelas kolam itu ada pemiliknya, jangan dianggap seperti milik sendiri.. dan
diaman-mana pendatang barulah yang harus menyesuaikan diri di tempat dimana mreka tinggal seperti pepatah "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung"..
pihak perusahaan lah yang harus meningkatkan keakraban ke masyarakat sekitar...

Anonymous said...

saya sepakat dengan DARAKIA... pendatang seharusnya demikian...

Post a Comment

Bagi anda yang ingin meninggalkan komentar dan tidak memiliki Akun, silahkan gunakankan Anonymous.
Anda boleh mengcopy sebagian atau seluruh isi blog ini dengan tetap mencantumkan alamat blog.
Terima kasih telah berkunjung
salam Hangat dari Admin Aneka Raga