Makasih buat: Tuhan | Tanah Borneo | Kota Malang | Tanah Sintang |Bumi Puyang Gana | Kampus Tercinta | Anggi & Laras | Para Pembaca

jasa pembuatan blog. per blog kami memberikan harga spesial hanya Rp.250.000 Hub kami di HP 0813 4933 1313

Miki Hermanto. Powered by Blogger.
Widget by Katakan-Hey
Widget by Katakan-Hey
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
JANGAN LUPA MENGISI JAWAB POLLING YANG KAMI SEDIAKAN DI SAMPING KIRI BLOG.. INI TERIMA KASIH

jembatan tenggarong

Thursday 1 December 2011

Menteri Pekejaan Umum Djoko Kirmanto menduga ada kekuatan lain dengan berat 200 ton lebih yang mengakibatkan ambruknya jembatan Kutai Kartanegara pada Sabtu (26/11/2011) sore lalu.
Kini, material-material penting yang menyebabkan ambruknya jembatan sedang diteliti di laboratorium. Hal ini dikatakan Djoko Kirmanto saat menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi V DPR, Kamis (01/12/2011).
Menteri PU menjelaskan, dua hari sebelum jembatan Kukar ambruk, tim kementirannya melakukan pengecekan atas perbaikan jembatan yang dilakukan oleh kontraktor, PT Bukaka yang dikontrak sejak 12 Oktober hingga 12 Desember mendatang.
Perbaikan atau pemeliharaan jembatan yang dilakukan meliputi pergantian baut,  pengencangan dan pengecekan baut rangka baja atas jembatan yang dibuat oleh PT Hutama Karya ini.
Jembatan Kukar, Djoko Kirmanto menjelaskan, adalah jembatan gantung dengan tiang pancang sedalam 60 meter.
Saat jembatan ambruk, kabel utama tak ada yang putus. Dan dipastikan, runtuhnya jembaran, bukan karena kabel utama dan tidak ada kabel vertikal yang putus.
"Yang terjadi dari koneksi, antara kabel vertikal dan kabel utama. Semua yang menyambungkan  kabel utama dan kabel vertikal semuanya lepas," kata Menteri PU.
Dijelaskan lagi, jembatan itu dibuat, beban hanger (tali jembatan) vertikal, berkekuatan 40 ton dari beban mati dan beban hidup. Beban yang ditanggung dari kabel-kabel, tidak akan lebih dari 40 ton. Sementara kapasitas penggantung 200 ton.
"Satu kabel mampu menahan 240 ton sehingga dalam kehidupan sehari-hari (dilintasi kendaraan), beban yang lewat akan melebihi kapasitas pin yang ada disambungan atau kabel penggantung. Satu penggantung 40 ton. Kabelnya 200 ton. Gantungannya sendiri kekuatannya 200 ton," ujarnya.
Namun, kenyataannya koneksi terputus. Menteri PU menduga, ada dua hal yang mengakibatkan jembatan itu kemudian ambruk.
"Mungkin, penggantungnya yang memang tak mampu atau memiliki kekuatan sampai 200 ton atau terjadi kekuatan mendadak sehingga mengakibatkan kekuatan yang lebih besar dari yang ada," katanya.
"Ada daya atau kekuatan mendadak (melebihi kekuatan 200 ton) sehingga menimbulkan kekuatan lebih besar dari kekuatan yang diijinkan. Atau, terjadi gaya-gaya kejut melebihi 200 ton," ujar Kirmanto.

sumber: tribunnews.com


0 comments :

Post a Comment

Bagi anda yang ingin meninggalkan komentar dan tidak memiliki Akun, silahkan gunakankan Anonymous.
Anda boleh mengcopy sebagian atau seluruh isi blog ini dengan tetap mencantumkan alamat blog.
Terima kasih telah berkunjung
salam Hangat dari Admin Aneka Raga