Makasih buat: Tuhan | Tanah Borneo | Kota Malang | Tanah Sintang |Bumi Puyang Gana | Kampus Tercinta | Anggi & Laras | Para Pembaca

jasa pembuatan blog. per blog kami memberikan harga spesial hanya Rp.250.000 Hub kami di HP 0813 4933 1313

Miki Hermanto. Powered by Blogger.
Widget by Katakan-Hey
Widget by Katakan-Hey
English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
JANGAN LUPA MENGISI JAWAB POLLING YANG KAMI SEDIAKAN DI SAMPING KIRI BLOG.. INI TERIMA KASIH

Potret Petani Karet di kalimantan Barat

Sunday 11 September 2011

Kebutuhan karet dunia semakin hari semakin meningkat, demikian juga hasil produksi karet dan petani karet dikalimantan barat semakin meningkat namun peningkatan itu tidak diimbangi dengan harga. permainan pasar membuat harga karet tidak pernah stabil, seperti beberapa waktu lalu antara bulan november 2010-januari 2011 harga karet petani mencapai Rp.20.000-Rp.25.000/kg. namun pada bulan februari -April 2011 harga karet jatuh mencapai harga terendah yaitu berkisar antara Rp.5.000-Rp.8.000/kg. penurunan harga karet yang sangat signifikan  ini tidak pernah di tanggapi oleh pemerintah, seharusnya pemerintah melakukan operasi pasar karet, mengingat masyarakat kalimantan barat pada umumnya menggantungkan hidup mereka pada karet, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga untuk membiaya pendidikan anak-anak mereka. pemerintah tidak boleh memandang petani karet hanya sebelah mata, karna hampir semua sektor dan kebutuhan kita sehari-hari terbuat dari bahan karet, dengan demikian permintaan pasar akan karet akan terus meningkat. dinas pertanian dan dinas kehutan di kalimantan barat menyiasati mengurangi tingkat kebakaran hutan dikalimantan dengan membuat program hutan karet, program ini memang terbukti mampu menurunkan tingkat kebakaran hutan namun pemerintah juga harus memperhatikan harga jual karet yang menjadi mata pencarian masyarakatnya. jeleknya infrastruktur transportasi juga menjadi penyebab ketidakstabilan harga karet. karna butuh biaya yang besar untuk mengangkut karet dari desa ke kota, dan diperparah lagi dengan kurangnya pabrik karet yang mengelola melimpahnya hasil karet yang menyebabkan tingginya penumpukan karet di gudang-gudang pabrik
Tampak seorang warga sedang menjual karet
Beginilah kehidupan petani karet
Hasil produksi karet yang melimpah



5 comments :

Unknown said...

walau bagaimanapun karet akan tetap membantu perekonomian masyarakat... kita berharap pemerintah bisa mengutamakan perkembangan perkebunan karet di masyarakat dan meningkatkan proses pemasarannya.... klo harga karet slalu stabil hal ini bisa menarik minat masyarakat untuk memilih perkebunan karet ketimbang sawit...

Anonymous said...

semangatlah para petani karet. kalian telah menstabilkan ekosistem alam kalimantan dan devisa negara

emingko said...

20-25rbu/kg, pi apapun itu patut disyukuri... :)
jgn lupa mampir ke eMingko Blog

Unknown said...

Darakia: iya mengingat produksi karet kita sangat baik. haruslah terus dipacu untuk kesejahteraan masyarakat

Emingko: kalau harganya pas 20-25rb/kg itu sangat bagus.. tapi kalau pas jatuh jadi 5-8rb/kg menderita para petani.. haaaaa,, terima kasih sudah berkunjung gan.. :-)

Anonymous said...

yah... btul tuh, klau di kutai barat kaltim harga.a skrang tuuh turun bangat, 6000
stiap mnggu.a turan harga 500 smpai 1000 rupiah
itu pun bsa turun ampe 3000, tapi gak adaperhtian.a dari pemerintah

Post a Comment

Bagi anda yang ingin meninggalkan komentar dan tidak memiliki Akun, silahkan gunakankan Anonymous.
Anda boleh mengcopy sebagian atau seluruh isi blog ini dengan tetap mencantumkan alamat blog.
Terima kasih telah berkunjung
salam Hangat dari Admin Aneka Raga