Kebutuhan karet dunia semakin hari semakin meningkat, demikian juga hasil produksi karet dan petani karet dikalimantan barat semakin meningkat namun peningkatan itu tidak diimbangi dengan harga. permainan pasar membuat harga karet tidak pernah stabil, seperti beberapa waktu lalu antara bulan november 2010-januari 2011 harga karet petani mencapai Rp.20.000-Rp.25.000/kg. namun pada bulan februari -April 2011 harga karet jatuh mencapai harga terendah yaitu berkisar antara Rp.5.000-Rp.8.000/kg. penurunan harga karet yang sangat signifikan ini tidak pernah di tanggapi oleh pemerintah, seharusnya pemerintah melakukan operasi pasar karet, mengingat masyarakat kalimantan barat pada umumnya menggantungkan hidup mereka pada karet, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari hingga untuk membiaya pendidikan anak-anak mereka. pemerintah tidak boleh memandang petani karet hanya sebelah mata, karna hampir semua sektor dan kebutuhan kita sehari-hari terbuat dari bahan karet, dengan demikian permintaan pasar akan karet akan terus meningkat. dinas pertanian dan dinas kehutan di kalimantan barat menyiasati mengurangi tingkat kebakaran hutan dikalimantan dengan membuat program hutan karet, program ini memang terbukti mampu menurunkan tingkat kebakaran hutan namun pemerintah juga harus memperhatikan harga jual karet yang menjadi mata pencarian masyarakatnya. jeleknya infrastruktur transportasi juga menjadi penyebab ketidakstabilan harga karet. karna butuh biaya yang besar untuk mengangkut karet dari desa ke kota, dan diperparah lagi dengan kurangnya pabrik karet yang mengelola melimpahnya hasil karet yang menyebabkan tingginya penumpukan karet di gudang-gudang pabrik
Beginilah kehidupan petani karet
Tampak seorang warga sedang menjual karet
Hasil produksi karet yang melimpah
5 comments :
walau bagaimanapun karet akan tetap membantu perekonomian masyarakat... kita berharap pemerintah bisa mengutamakan perkembangan perkebunan karet di masyarakat dan meningkatkan proses pemasarannya.... klo harga karet slalu stabil hal ini bisa menarik minat masyarakat untuk memilih perkebunan karet ketimbang sawit...
semangatlah para petani karet. kalian telah menstabilkan ekosistem alam kalimantan dan devisa negara
20-25rbu/kg, pi apapun itu patut disyukuri... :)
jgn lupa mampir ke eMingko Blog
Darakia: iya mengingat produksi karet kita sangat baik. haruslah terus dipacu untuk kesejahteraan masyarakat
Emingko: kalau harganya pas 20-25rb/kg itu sangat bagus.. tapi kalau pas jatuh jadi 5-8rb/kg menderita para petani.. haaaaa,, terima kasih sudah berkunjung gan.. :-)
yah... btul tuh, klau di kutai barat kaltim harga.a skrang tuuh turun bangat, 6000
stiap mnggu.a turan harga 500 smpai 1000 rupiah
itu pun bsa turun ampe 3000, tapi gak adaperhtian.a dari pemerintah
Post a Comment
Bagi anda yang ingin meninggalkan komentar dan tidak memiliki Akun, silahkan gunakankan Anonymous.
Anda boleh mengcopy sebagian atau seluruh isi blog ini dengan tetap mencantumkan alamat blog.
Terima kasih telah berkunjung
salam Hangat dari Admin Aneka Raga